Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata Banjarmasin? Jika jawabannya adalah pasar terapung, maka Anda tidak salah. Selama ini Banjarmasin dikenal dengan pasar tradisionalnya yang berada di atas air. Wajar saja, kota yang memiliki julukan ‘Kota Seribu Sungai’ ini memang dilalui oleh banyak sungai besar dan kecil seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Hal ini menjadikan sungai sebagai salah satu bagian terpenting bagi kehidupan warga Banjarmasin.
Apakah Banjarmasin hanya tentang sungai dan pasar terapungnya ? Tentu saja tidak. Kota ini memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ini dia rangkuman tempat wisata di Banjarmasin yang bisa Anda simak sebelum berkunjung ke ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan :
1. Pasar Terapung
Tak lengkap rasanya jika membahas Banjarmasin tanpa pasar terapung.
Pasar ini sudah menjadi ciri khas kota Banjarmasin. Pasar terapung ini
merupakan proses jual-beli yang dilakukan di atas perahu yang mengapung.
Saat ini, pasar terapung telah menjadi salah satu tempat wisata di
Banjarmasin yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Salah satu pasar terapung yang populer adalah yang ada di muara
Sungai Barito, tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Pasar ini
diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang yang dijual pun
beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai pakaian. Untuk bisa
menyaksikan kegiatan di pasar ini, Anda harus datang pagi hari karena
pasar ini hanya berlangsung dari jam 05:00 sampai 07:00.
Dahulu, yang terjadi di sini adalah barter atau saling tukar barang
tanpa menggunakan uang. Meskipun sekarang sudah menggunakan uang sebagai
alat tukarnya, namun ada beberapa yang masih melakukan barter barang.
Yang menarik di pasar terapung ini adalah adanya tongkat dengan ujung
kawat untuk mengambil barang yang dibeli karena sulitnya mendekatkan
perahu yang dinaiki.
2. Taman Siring Sungai Martapura
Satu lagi tempat wisata di Banjarmasin yang mengandalkan sungai
adalah Taman Siring Sungai Martapura yang berada di Jalan Jenderal
Sudirman dan Jalan Kapten Tendean. Taman ini berada di tepian Sungai
Martapura dan ramai dikunjungi saat sore hari. Dari sini, Anda bisa
melihat aktifitas jukung atau perahu khas Banjarmasin di sungai.
Silakan bawa alat pancing dan puaskan hobi memancing Anda di tempat wisata ini. Jika ingin menikmati pemandangan sekitar sungai saja, Anda bisa duduk di bangku yang telah disediakan sambil menikmati kuliner dari warung yang berjajar di taman.
Pada hari Minggu, Taman Siring Sungai Martapura semakin ramai dengan
adanya komunitas anak muda yang berlatih skateboard dan BMX. Tak jarang
tempat ini juga dijadikan lokasi perlombaan oleh mereka.
3. Taman Maskot
Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini menampilkan dua maskot kota
Banjarmasin yaitu bekantan dan pohon kasturi. Di gerbang masuk, Anda
akan disambut sebuah patung bekantan seukuran manusia dewasa. Tak jauh
di belakangnya, ada patung pohon kasturi dengan monyet –monyet
bergelantungan.
Di sebelah kanan gerbang masuk, ada rumah tanaman yang berisi banyak
kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Untuk
fasilitas, Taman Maskot telah dilengkapi dengan lahan parkir, mushola,
toilet, bangku-bangku taman, warung makan dan arena bermain anak.
Tempat wisata ini berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya.
4. Museum Wasaka
Museum Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing yang
merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Tempat wisata
sejarah ini berada di Jalan H. Andir, Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin
Utara. Arsitektur bangunannya adalah rumah adat Banjarmasin yang
berbentuk panggung dengan atap tinggi.
Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi foto, mesin ketik, seragam
perjuangan, dan senjata yang digunakan untuk melawan penjajah seperti
keris dan senjata api milik Belanda yang berhasil dirampas. Selain itu,
ada sebuah sepeda tua yang dahulu digunakan untuk mengantar surat secara
sembunti-sembunyi.
Yang menarik adalah adanya teks proklamasi yang dibuat pada tanggal
17 Mei 1949. Isi teks ini berbeda dengan teks proklamasi yang banyak
diketahui rakyat Indonesia
selama ini. Hal ini dikarenakan menurut Perjanjian Linggarjati,
Kalimantan tidak masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Meskipun demikian, rakyat Kalimantan masih terus berjuang untuk
menjadi bagian dari NKRI dan berhasil menyatakan kemerdekaannya empat
tahun setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi.
Museum Wasaka buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional,
mulai pukul 08:30 sampai 12:30. Anda tidak dikenakan biaya untuk masuk
ke sini.
5. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid ini disebut juga dengan Masjid Kuin karena lokasinya yang
berada di Kelurahan Kuin Utara. Dibangun antara tahun 1526 – 1550,
masjid ini menjadi masjid tertua d Banjarmasin.
Seperti bangunan khas Banjarmasin lainnya, Masjid Sultan Suriansyah
berbentuk rumah panggung dengan ukiran khas Kalimantan Selatan dan atap
tumpang. Beberapa bagian dari masjid terlihat mirip dengan Masjid Agung
Demak terutama di bagian atapnya yang berundak dan mengerucut ke atas.
Hal ini dimungkinkan karena hubungan kedua kesultanan pada zaman dahulu.
Yang unik dari masjid ini adalah mihrab atau tempat imam salat memiliki atap sendiri yang terpisah dari atap bangunan utama.
6. Masjid Sabilal Muhtadin
Masjid Sabilal Muhtadin disebut sebagai masjid terbesar di
Banjarmasin. Masjid dengan lima buah menara ini mampu menampung sebanyak
15.000 orang jamaah.
Namanya diambil dari nama kitab yang ditulis oleh Syeikh Muhammad
Arsyad Al Banjary yang merupakan ulama besar di Kalimantan Selatan.
Masjid yang dibangun pada tahun 1981 ini menjadi salah satu tempat
wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun
dari luar kota.
Masjid Sabilal Muhtadin berada di tepi barat Sungai Martapura, tepatnya di Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah.
7. Pasar Intan Martapura
Pasar intan ini berada di Jalan Ahmad Yani, Martapura, atau sekitar
45 km dari pusat kota Banjarmasin. Pasar ini menjadi tempat wisata yang
tepat bagi penggemar batu permata. Martapura dikenal sebagai kota dengan
hasil tambang batu permata terbesar di Indonesia. Batu permata di sini memiliki kualitas yang baik.
Di pasar ini, terdapat sekitar 87 toko batu permata. Selain
membelinya dalam bentuk batuan, Anda juga bisa membeli batu permata yang
telah diolah menjadi berbagai bentuk seperti kalung, gelang, cincin dan
juga bros. pengunjung pasar ini bukan hanya wisatawan domestik, banyak
wisatawan dari Malaysia, Brunei dan Singapura yang datang ke sini.
8. Pusat Kuliner Tepian Sungai Martapura
Jika ingin menikmati kuliner khas Banjarmasin di satu tempat, Anda
bisa datang ke pusat kuliner Banjarmasin yang berada di Jalan Pos yang
menghubungkan antara Jalan Sudirman dan Jalan Hasanudin.
Di jalan sepanjang 300 meter ini, terdapat sekitar 52 kios makanan
yang menjual aneka kuliner khas Banjarmasin seperti laksa, nasi kuning,
soto Banjar dan lupis. Selain itu, ada nasi goreng sebagai hidangan
nasional dan juga kuliner dari daerah lain seperti masakan Padang dan Palembang.
9. Kampung Sasirangan
Jika di Cirebon
ada Batik Trusmi sebagai pusat oleh-oleh, di sini ada yang namanya
Kampung Sasirangan. Di sini, Anda bisa menemukan batik sasirangan yang
merupakan batik khas Banjarmasin. Tempat wisata belanja ini ada di Jalan Seberang Masjid, Kampung Melayu.
Selain membeli, Anda juga bisa melihat proses pembuatannya di sini.
Batik sasirangan ini memiliki ciri berwarna cerah. Anda bisa membeli
yang masih berbentuk kain atau yang sudah jadi seperti pakaian,
selendang, sprei dan taplak meja. Ada juga berbagai aksesoris yang
dibuat dari kain batik ini mulai dari tas, dompet sampai sapu tangan.
Sumber : http://anekatempatwisata.com
Comments
Post a Comment